Saturday, April 3, 2010

tuan,bukan saya yang buat...

LUCU, TAPI KADANG-KADANG PERKARA INILAH YANG SELALU JADI KAT KITA... PERCEPTION.. .




di suatu petang yg nyaman....sedang saya syok2 tidor terasa ada sesuatu melompat atas kepala saya..



kendian, benda tu bergerak ke badan



rasa cam kena patuk kat perut..... takkan kutu kot?



b ila toleh.... rupenyer si ijou, burung tecik yg tuan saya baru beli semlm



saya suruh ijou gi main jauh2, saya xmau kawan ngan dia....lagipun saya ngantuk giler ni



tapi dia xmau, and masih patuk2 saya



pastu masih nak naik atas bdn saya, berat gak si ijou ni.



tak lama kendian, saya dengor dia tgh patuk benda lain lak... rupanye mengerjakan hp tuan saya



saya pun jerit "Oi!rosak nanti, tuan marah lah".



dia melawan lak tu



masa saya nak luku kepala dia sedas, tuan saya lalu lak



akibatnye saya dihukum tanpa dipanggil utk membela diri



oh.... di manakah kead ila n? bukan saya yg wat tuan~~

HAHAHAHAHAHAHAHA. ....

SOOOOO CUTEE....



Friday, April 2, 2010

Detik-detik Rasulullah Menghadapi Sakaratul Maut

Air mata Rasulullah – detik-detik Rasulullah SAW Menghadapi Sajaratul Maut

Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohi Allah melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung2 gurun enggan mengepakkan sayapnya. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah, “ Wahai ummatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertaqwalah kepadaNya. Kuwariskan dua perkara pada kalian; Al-Quran dan Sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak oran-orang yang mencintaiku, akan masuk ke dalam syurga bersama-sama ku.” Khutbah singkat diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu-persatu.

Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghelakan nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang , saatnya sudah tiba. “Rasullullah akan meninggalkan kita semua,” keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang dalam keadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Di saat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik yang berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang keringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam.” Kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah, “Siapakan itu wahai anakku?” “Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini melihatnya.” Tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. “Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut.” Kata Rasulullah. Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri , tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya . kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap sedia di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah. “ Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatangan mu.” Kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar khabar ini?”tanya Jinril lagi. “Khabarkan kepada ku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khuwatir, wahai Rasulullah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: “kuharamkan syurga bagi sesiapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkn muka. “Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkn wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. “ Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril.

Sebentar kemudian, terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua seksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.” Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. “ Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku”- “Peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukkan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatii”- “Umatku, umatku, umatku”. Dan berakhirlah hidup seorang manusia yang mulia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholi ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihin.. betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirinkan kepada sahabat-sahabat muslim yang lain agar timbul kesedaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan RasulNya mencintai kita. Kerana, sesungguhnya selain daripada itu hanya fana belaka….


Bila Al Quran Mula Bersuara


Waktu engkau masih kanak-kanak.............

kau laksana kawan sejatiku

Dengan wudu', Aku kau sentuh dalam keadaan suci, Aku kau pegang

Aku,kau junjung dan kau pelajari

Aku engkau baca dengan suara lirih atau pun keras setiap hari

Setelah selesai engkau menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa..............

Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...

Apakah Aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah...?

Menurutmu, mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu

Atau, menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji.......

Sekarang, Aku tersimpan rapi sekali, sehingga engkau lupa di mana Aku tersimpan

Aku sudah engkau anggap hanya sebagai pngisi setormu.

Kadang kala Aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa

Atau Aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan

Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian, kesepian.

Di dalam almari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.

Di waktupetang, Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....

Sekarang...seawal pagi sambil minum kopi...engkau baca surat khabar dahulu

Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia

Sedangkan Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Azzawajalla,

Engkau engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku(Bismillah).

Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi

Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam keretamu

Sepanjang perjalanan,radiomu selalu tertuju ke stasyen radio kesukaanmu

Mengasyikkan.

Di meja kerjamu tidak ada Aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja

Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu

Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku.........

E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan

Engkau terlalu sibuk dengan urusan dunia mu

Benarlah dugaanku bahawa engkau kini sudah benar-benar hampir melupaiku

Bila malam tiba engkau tahan bersekang mata berjam-jam di depan TV.

Menonton siaran telivisyen

Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk

Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu.........

Aku semakin kusam dalam laci-laci mu

Mengumpul debu atau mungkin dimakan hama

Seingatku, hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali

Itupun hanya beberapa lembar dariku.

Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu

Engkaupun kini terangkak-rangkak ketika membacaku

Atau waktu kematian saudara atau taulan mu

Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba

Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya

Apakah TV, radio ,hiburan atau komputer dapat menolong kamu?

Yang pasti ayat-ayat Allah s.w.t yang ada padaku menolong mu

Itu janji Tuhanmu, Allah s.w.t

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...

Setiap saat berlalu...

Dan akhirnya.....

kubur yang setia menunggu mu...........

Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu

Jika Aku engkau baca selalu dan engkau hayati...

Di kuburmu nanti....

Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.

Yang akan membantu engkau membela diri

Dalam perjalanan ke alam akhirat.

Dan Akulah "Al-Qur'an",kitab sucimu

Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.

Peganglah Aku kembali.. .. bacalah aku kembali aku setiap hari.

Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci.

Yang berasal dari Allah Azzawajalla

Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah

Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu

Keluarkanlah segera Aku dari almari, lacimu.......

Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.

Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.

Sentuhilah Aku kembali...

Baca dan pelajari lagi Aku....

Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau secebis ayat

Seperti dulu.... Waktu engkau masih kecil

Di surau kecil kampungmu yang damai

Jangan aku engkau biarkan aku sendiri....

Dalam bisu dan sepi....

Wednesday, March 31, 2010

apakah tandanya????

Ketua Pengarah Jabatan Pendaftaran Negara [JPN] Datuk Alwi Ibrahim telah mendedahkan peningkatan Anak Luar Nikah [ALN] yang didaftarkan ke Jabatan Pendaftaran Negara: [ Berita Minggu : 21 Mac ] a] 2007 : 16,100 anak Luar nikah b] 2008 : 16,541 anak luar nikah c] 2009 : 17,303 anak luar nikah

Setiap yang kita lakukan biarlah jujur kerana kejujuran itu terlalu penting dalam sebuah kehidupan. Tanpa kejujuran hidup sentiasa menjadi mainan orang.

aku bersama studentku...



tuan,bukan saya yang buat...

LUCU, TAPI KADANG-KADANG PERKARA INILAH YANG SELALU JADI KAT KITA... PERCEPTION.. .




di suatu petang yg nyaman....sedang saya syok2 tidor terasa ada sesuatu melompat atas kepala saya..



kendian, benda tu bergerak ke badan



rasa cam kena patuk kat perut..... takkan kutu kot?



b ila toleh.... rupenyer si ijou, burung tecik yg tuan saya baru beli semlm



saya suruh ijou gi main jauh2, saya xmau kawan ngan dia....lagipun saya ngantuk giler ni



tapi dia xmau, and masih patuk2 saya



pastu masih nak naik atas bdn saya, berat gak si ijou ni.



tak lama kendian, saya dengor dia tgh patuk benda lain lak... rupanye mengerjakan hp tuan saya



saya pun jerit "Oi!rosak nanti, tuan marah lah".



dia melawan lak tu



masa saya nak luku kepala dia sedas, tuan saya lalu lak



akibatnye saya dihukum tanpa dipanggil utk membela diri



oh.... di manakah kead ila n? bukan saya yg wat tuan~~

HAHAHAHAHAHAHAHA. ....

SOOOOO CUTEE....



Detik-detik Rasulullah Menghadapi Sakaratul Maut

Air mata Rasulullah – detik-detik Rasulullah SAW Menghadapi Sajaratul Maut

Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohi Allah melalui kehidupan Rasul-Nya. Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung2 gurun enggan mengepakkan sayapnya. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah, “ Wahai ummatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertaqwalah kepadaNya. Kuwariskan dua perkara pada kalian; Al-Quran dan Sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak oran-orang yang mencintaiku, akan masuk ke dalam syurga bersama-sama ku.” Khutbah singkat diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu-persatu.

Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghelakan nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. Isyarat itu telah datang , saatnya sudah tiba. “Rasullullah akan meninggalkan kita semua,” keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang dalam keadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Di saat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik yang berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang keringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. “Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, “Maafkanlah, ayahku sedang demam.” Kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya kepada Fatimah, “Siapakan itu wahai anakku?” “Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini melihatnya.” Tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang. “Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut.” Kata Rasulullah. Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri , tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut sama menyertainya . kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap sedia di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.

“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah. “ Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatangan mu.” Kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan. “Engkau tidak senang mendengar khabar ini?”tanya Jinril lagi. “Khabarkan kepada ku bagaimana nasib umatku kelak?” “Jangan khuwatir, wahai Rasulullah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: “kuharamkan syurga bagi sesiapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril.

Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. “Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini.” Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkn muka. “Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkn wajahmu Jibril?” Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. “ Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril.

Sebentar kemudian, terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi. “Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua seksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku.” Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya. “ Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku”- “Peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”

Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukkan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. “Ummatii, ummatii, ummatii”- “Umatku, umatku, umatku”. Dan berakhirlah hidup seorang manusia yang mulia yang memberi sinaran itu.

Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholi ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihin.. betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirinkan kepada sahabat-sahabat muslim yang lain agar timbul kesedaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan RasulNya mencintai kita. Kerana, sesungguhnya selain daripada itu hanya fana belaka….


Bila Al Quran Mula Bersuara


Waktu engkau masih kanak-kanak.............

kau laksana kawan sejatiku

Dengan wudu', Aku kau sentuh dalam keadaan suci, Aku kau pegang

Aku,kau junjung dan kau pelajari

Aku engkau baca dengan suara lirih atau pun keras setiap hari

Setelah selesai engkau menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa..............

Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...

Apakah Aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah...?

Menurutmu, mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu

Atau, menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji.......

Sekarang, Aku tersimpan rapi sekali, sehingga engkau lupa di mana Aku tersimpan

Aku sudah engkau anggap hanya sebagai pngisi setormu.

Kadang kala Aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa

Atau Aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan

Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian, kesepian.

Di dalam almari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.

Di waktupetang, Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....

Sekarang...seawal pagi sambil minum kopi...engkau baca surat khabar dahulu

Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia

Sedangkan Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Azzawajalla,

Engkau engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku(Bismillah).

Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi

Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam keretamu

Sepanjang perjalanan,radiomu selalu tertuju ke stasyen radio kesukaanmu

Mengasyikkan.

Di meja kerjamu tidak ada Aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja

Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu

Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku.........

E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan

Engkau terlalu sibuk dengan urusan dunia mu

Benarlah dugaanku bahawa engkau kini sudah benar-benar hampir melupaiku

Bila malam tiba engkau tahan bersekang mata berjam-jam di depan TV.

Menonton siaran telivisyen

Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk

Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu.........

Aku semakin kusam dalam laci-laci mu

Mengumpul debu atau mungkin dimakan hama

Seingatku, hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali

Itupun hanya beberapa lembar dariku.

Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu

Engkaupun kini terangkak-rangkak ketika membacaku

Atau waktu kematian saudara atau taulan mu

Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba

Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya

Apakah TV, radio ,hiburan atau komputer dapat menolong kamu?

Yang pasti ayat-ayat Allah s.w.t yang ada padaku menolong mu

Itu janji Tuhanmu, Allah s.w.t

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...

Setiap saat berlalu...

Dan akhirnya.....

kubur yang setia menunggu mu...........

Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu

Jika Aku engkau baca selalu dan engkau hayati...

Di kuburmu nanti....

Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.

Yang akan membantu engkau membela diri

Dalam perjalanan ke alam akhirat.

Dan Akulah "Al-Qur'an",kitab sucimu

Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.

Peganglah Aku kembali.. .. bacalah aku kembali aku setiap hari.

Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci.

Yang berasal dari Allah Azzawajalla

Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah

Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu

Keluarkanlah segera Aku dari almari, lacimu.......

Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.

Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.

Sentuhilah Aku kembali...

Baca dan pelajari lagi Aku....

Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau secebis ayat

Seperti dulu.... Waktu engkau masih kecil

Di surau kecil kampungmu yang damai

Jangan aku engkau biarkan aku sendiri....

Dalam bisu dan sepi....

apakah tandanya????

Ketua Pengarah Jabatan Pendaftaran Negara [JPN] Datuk Alwi Ibrahim telah mendedahkan peningkatan Anak Luar Nikah [ALN] yang didaftarkan ke Jabatan Pendaftaran Negara: [ Berita Minggu : 21 Mac ] a] 2007 : 16,100 anak Luar nikah b] 2008 : 16,541 anak luar nikah c] 2009 : 17,303 anak luar nikah

Setiap yang kita lakukan biarlah jujur kerana kejujuran itu terlalu penting dalam sebuah kehidupan. Tanpa kejujuran hidup sentiasa menjadi mainan orang.

aku bersama studentku...



~...SALAM UKHUWWAH...~

"...welcome to putri ct's blog... selamat datang diucapkan buat semua. semoga segala apa yang tertulis di dalam blog ini tidak menyakitkan hati sesiapa jua, ia hanyalah sekadar luahan hati dari hati nuraniku yang sedang berbicara..."


Make your own Glitter Graphics